Order Now...

Order Now Email:grosirfilmkorea@gmail.com No hp 085297437955 pin 31040FE0 Fb Hiradona hasibuan Twitter donys_Go

Sabtu, 14 Januari 2012

25 Serial Drama Korea Terbaik Part 4


Posted on  by Marchei Riendra

Spring Waltz (KBS 2, 2006)Spring Waltz serial bertema musim keempat sekaligus terakhir sutradara Yoon Seok Ho yang diproduksi 2006 lalu. Sebelumnya, Yoon membuat tiga serial bertema musim yang sukses, Autumn Love Story atau di Indonesia diberi judul Endless LoveWinter Sonata, dan Summer Scent. Tentunya sudah bisa dibayangkan dong, bagaimana gaya serial garapan sutradara kelahiran 4 Juni 1957 ini? Formula yang dipakai masih serupa. Ada kisah masa kecil, masalah ekonomi keluarga, penyakit, dan cinta segi tiga. Soal kisah sedih,Spring Waltz masuk kategori potensial meneteskan air mata. Tapi masalah ending, kali ini sutradara Yoon lebih lugas. Penonton tak dibiarkan menangis karena salah satu tokohnya meninggal atau penasaran karena ke mana kisah cinta berujung tak jelas. Paling menarik, serial ini menyuguhkan pemandangan yang sungguh memanjakan mata. Yoon tahu benar mengambil seting indah yang menjadi salah satu alasan penonton betah menyaksikan serial sepanjang 20 episode ini. Bila Winter Sonata menyuguhkan pemandangan indah musim dingin di Korea, Autumn Love Story mengambil seting musim gugur, dan Summer Scent memanfaatkan keindahan musim panas, Spring Waltz, seperti dugaan Anda, pasti berseting musim semi. Istimewanya, sutradara Yoon memadukan keindahan panorama alam Korea dan Eropa. Mulai dari musim dingin di Wina, Austria, sampai ke pulau terpencil di Korea dengan pemandangan padang rumput, pantai indah, dan bunga-bunga berwarna kuning. Sekilas malah mirip-mirip film India sih, untung tak ada adegan menari dan menyanyi segala, hehehe.
A Love to Kill (KBS2, 2005)Bagaimana jadinya jika penulis skenario serial drama romantis I’m Sorry I Love You kembali membuat kisah yang mengangkat kehidupan gangster? A Love to Kill, jawabnya. Seperti I’m Sorry I Love You, serial buah karya Lee Gyeong Hi ini mengangkat kisah percintaan yang dilatari pembalasan dendam seorang gangster. Bedanya, kehidupan gangster yang ditampilkan di serial produksi KBS2  ini lebih dominan. Yang membuat serial ini heboh diperbincangkan, penunjukkan Rain sebagai aktor utamanya. Apa enggak salah? Rain yang biasa tampil kocak, imut-imut, dan konyol di serial sebelumnya, berubah total menjadi sosok dingin. A Love to Kill mengisahkan kehidupan keras Kang Bok Gu (Rain), seorang petarung dan penagih utang, bersama teman wanitanya, Han Da Jung (Kim Sa Rang). Bok Gu berasal dari keluarga yang berantakan. Ayahnya anggota gangster, ibunya yang tidak tahan akhirnya meninggalkan mereka. Satu-satunya orang yang disayanginya hanyalah kakak laki-lakinya, Kang Min Joo (Kim Young Jae). Kang Min Joo yang menjadi harapan Bok Gu pun menghilang 10 tahun lalu. Sejak saat itu, Bok Gu tumbuh menjadi pria yang dingin. Penampakan Rain di sini memang jauh lebih keren dan maskulin ketimbang di Full House. Maklum, peran Rain cenderung antagonis dan lebih serius. Ini daya tariknya? Mungkin. Yang jelas, agar tampil maksimal, Rain rela menurunkan berat badan demi kesempurnaan tokoh Kang Bok Gu. “Saya khawatir berat badan dapat mengganggu akting. Karena itu saya melakukan lompat tali sebanyak 2 ribu kali sehari. Saya juga melakukan diet dengan tidak mengonsumsi dada ayam dan ikan kalengan,” bebernya. Hey, mirip Kim Bum yang ganti imej dari BBF ke Dreams, ya?
Boys Before Flowers (KBS 2, 2008)
Serial produksi KBS ini memang menjadi fenomena tak terduga dari industri serial hallyu. Sebelum penayangan perdananya di Indosiar 1 Juni lalu, BBF sudah jadi pergunjingan seru di kalangan pecinta serial korea. Di luar kisahnya yang khas Korea, segar, tata artistik megah, lagu soundtrack yang nampol, pembentukan imej karakter F4 Korea terbilang berhasil. Goo Jun Pyo (Lee Min Ho), Yoon Ji Hoo (Kim Hyun Joong), So Yi Jung (Kim Bum), dan Song Woo Bin (Kim Joon) dengan cepat melumerkan hati penggila serial Korea, sekaligus menggaet penggemar baru. Meski dibayangi Meteor Garden (MG) dan Hana Yori Dango (HYD) yang sudah ngetop duluan, BBF mampu bersaing. Perolehan ratingnya di Korea mencatat angka spektakuler, 35,5 pada episode 18, dan ditutup dengan angka 34,8 di episode terakhir. Di Filipina, ratingBBF episode pertama mencapai 24,6, dan langsung menempati posisi ke-8 dari peringkat 10 besar acara berating tinggi. Di Taiwan posisi BBF langsung mencuat di tiga besar, terutama sejak kedatangan Lee Min Ho dan Goo Hye Sun ke negeri Tau Ming Se itu. Di Indonesia, tak perlulah bicara soal rating. Cukup puas rasanya Bintang mengupas habis all about BBF dalam 10 edisi plus satu edisi full BBF. Rasanya tak perlu lagi dijelaskan panjang lebar, apa alasan kuat BBF layak dikoleksi. Anda pasti lebih tahu jawabannya, kan?
Hwang Jini (KBS, 2006)
Korea punya sejarah dan tradisi yang menarik dikuliti dari berbagai sisi. Soal kehidupan para juru masak istana, berhasil divisualisasikan dengan menawan lewat Jewel In the Palace. Kali ini, Hwang Jini mengupas kisah yang tak kalah menarik, kehidupan Gisaeng atau gadis penghibur istana di masa dinasti Joseon. Menonton Hwang Jini membuat penonton memahami bagaimana lika-liku kehidupan gadis penghibur dari sisi positif. Jangan pandang mereka sekedar gadis-gadis yang menjual kemolekan fisik. Hwang Jini membuktikan, seorang Gisaeng tak semata menjual tubuh. Butuh kecerdasan, kegigihan, keterampilan seni, serta kemampuan mempengaruhi orang lain. Ha Ji Won memerankan tokoh Hwang Jini dengan sangat menawan. Mimik wajah sedikit nakal, ambisius, dingin, tapi menarik berhasil dimainkan pemain serial Memories in Bali ini. Apalagi didukung tata makeup dan kostum wah ala kerajaan Korea. Kesan elegan dan kecantikan klasik Korea benar-benar terasa. Sosok Hwang Jini sendiri cukup inspiratif. Ia gadis cerdas, pandai memainkan alat musik, menari, berkuda, dan sedikit licik. Sifat licik ini muncul bukan tanpa sebab. Kisah cintanya dengan putra bangsawan kerajaan, Kim Eun Ho (Jang Geun Suk), yang berujung tragis membuatnya tumbuh menjadi wanita yang penuh strategi dalam menghadapi lelaki.
Iljimae (SBS, 2008)
Jangan bandingkan Iljimae dengan BBFFull House, atau Endless LoveIljimae tak seperti serial melodrama Korea kebanyakan. Iljimae kisah seorang pahlawan misterius. Ia mencuri harta kekayaan milik pejabat pemerintahan pada malam hari, dan membagi-bagikan hasilnya untuk rakyat kecil. Karenanya, Iljimae dicintai rakyat tapi dimusuhi pejabat. Tak ada yang tahu pasti, siapa Iljimae sebenarnya. Dalam setiap aksinya, ia memakai topeng. Banyak yang bilang, Iljimae kisah Robin Hood versi Korea. Peran Iljimae jatuh ke aktor yang tepat, Lee Jun Ki. Ya, akting Jun Ki dalam film berlatar sejarah seperti ini tak perlu diragukan. Pembuktiannya cukup berhasil di film The King and The Clown yang menjadi fenomena tersendiri di perfilman Hallyu. Dan Lee Jun Ki tak berjuang sendirian. Aktor dan aktris pendukung, seperti Lee Moon Shik, Yeo Jin Goo, dan Kim Yoo Jung tak tenggelam di balik Lee Jun Ki. Tak heran mereka menyapu bersih 5 penghargaan aktor terbaik di SBS Drama Awards 2008. Sukses Iljimae disusul Iljimae Returns. Banyak yang bilang Iljimae Returnsbukan sekuel Iljimae, karena diproduksi oleh stasiun TV MBC, pemain utamanya pun bukan Lee Jun Ki, melainkan Jung Il Woo. Hmm, wajar kalau satu produksi sukses diperebutkan!
Sumber : Tabloid Bintang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar